PEREMPUAN KENANGA

  • Jul 17, 2024
  • Iin Muthia Nurdin
  • Puisi Rissa Churria, Sastra

 

Perempuan itu berkaca-kaca saat kata-kata itu melukai dan merupa  sayatan-sayatan di hatinya. Air matanya tumpah mengalir begitu saja. Membentuk sebuah bendungan yang dinamai rela. 

Tak ada cerita yang lebih pedih dari kisah jelang dini hari saat itu. Selain karamnya harapan dan tenggelamnya seribu percaya. Hilang bentuk, remuk rela penuh tanda tanya.

Perempuan kenanga dalam balutan sutera biru. Memintal air matanya menjadi sajak paling cinta. Tak ada gemuruh di dadanya, hanya sunyi mencipta lembaran-lembaran kenangan yang dibaca saat gerimis dari timur telah tiba. 

Jelang pagi, anak-anak matahari  lahir dari rahim cakrawala, membuka hari dengan tangis bahagia. Perempuan kenanga itu hanya menulis satu kata pada jingga di langit jiwanya, "rindu". 

Lubang Buaya, 10.12.2023