Kasihan Bibi

  • Jul 31, 2024
  • Rastono Sumardi
  • Catatan Bangros, Sastra

Di tengah malam, di pinggir jalan kecil,
Bibi duduk termenung, hatinya bagai debu terkumpul.
Kios mungilnya, penuh mimpi dan asa,
Kini dilanda kebijakan, yang bikin hati merana.

Larangan jual rokok ketengan, datang bak badai,
Bibi yang jualan di pinggir jalan, tak bisa lagi bersantai.
Begadang setiap malam, jualan sampai pagi,
Kini harus jual satu bungkus, oh nasib yang tragis ini.

Pelanggan Bibi, hanyalah pejalan kaki yang lewat,
Mereka kini mengerutkan kening, dompet mereka tak berkat.
Harga rokok satu bungkus, bikin mereka berpikir ulang,
Bibi pun termenung, di hatinya hanya ada rasa bingung.

Dengan mata sayu, Bibi tetap berjuang,
Tidur melengkung dalam kios, semangatnya tak pernah hilang.
Namun kebijakan ini, sungguh berat dirasa,
Mengapa harus Bibi, yang kena imbasnya?

Kasihan Bibi, si pedagang kecil nan malang,
Di tengah kebijakan yang tak berpihak, ia tetap berjuang.
Semoga ada sinar terang, di balik malam yang kelam,
Untuk Bibi dan kios mungilnya, yang penuh harap dan salam.

Pontianak, 31 Juli 2024
Rosadi Jamani